Air Terjun Kedung Kandang Nglangeran Gunung Kidul Yogyakarta
Jogjakarta Destination
daerah istimewa jogjakarta
Sabtu, 02 Mei 2015
Senin, 05 Januari 2015
TUGAS HUMAN
COMPUTER INTERACTION
TINJAUAN
PENERAPAN EIGHT GOLDEN RULES OF DESAIN
INTERFACE PADA WEB SITE
SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL

Disusun oleh :
Reza Wahyu
Firmansyah 13.01.3216
Rochmad Shantoso 13.01.3224
Hanis Budiharto 13.01.3189
Ananta Bala
Saputra 13.01.3227
Yudi Adrianto 13.01.3183
STMIK
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam mendesain sebuah website, seorang
web desainer harus mengetahui beberapa hal sebagai berikut (1) Recognize Diversity,(2) Eight Golden Rules of interface design,
dan (3) Prevent Error. Namun dalam
hal ini, kami membahas tentang eight
golden rules of design interface.
Menurut Schneiderman (1998), dalam
merancang user interface yang baik perlu
memperhatikan delapan aturan emas (Eight
Golden Rules of Desain Interface) yaitu sebagai berikut :
1.
Mempertahankan konsisten
Desain halaman website dengan
mempertahankan konsistensi akan memberikan kemudahan kepada penggunanya. Yang
dimaksud dengan kosistensi disini adalah konsisten dalam rangkaian aksinya
misalnya dalam penggunaan jenis huruf (font),
wana, simbol, bahasa harus sama atau tidak mengalamai perubahan makna di
seluruh bagian program agar pengguna dapat mengetahi apa yang di lakukan secara
intuisi karena sudah melihat situasi yang sama pada antar muka kita sebelumnya.
2.
Penggunaan Shortcut bagi pengguna
Ketika frekuensi interaksi penggunaan
sistem meningkat, maka user menginginkan suatu cara atau jalan yang
tercepatuntuk melakukan hal-hal tertentu atau bahkan masuk ke bagian lainnya
tanpa perlu melalui bagian-bagian yang biasa dilewati. Maka penggunaan perintah
shortcut, hidden command, macro faciliiessangat diperlukan. Oleh karena itu,
program harus menyediakan tombol-tombol shortcut
tersebut sehingga mempercepat aktivitas user.
3.
Memberikan feedback yang informatif
Setiap operasi yang dilakukan oleh
pengguna dalam system harus ada umpan balik (feedback) dari sistem, sehingga tidak membingungkan pengguna.
Contoh ketika pengguna melakukan login, maka akan ada dua statement yang dapat diberikan oleh sistem yaitu Login Gagal karena password atau user
name yang dimasukkan salah, dan sebagainya.
4.
Disain Dialog yang terorganisir
Dalam merancang sebuah website, buatlah
rancangan yang terorganisir dalam sebuah group. Serta memberikan umpan balik
yang informative untuk setiap aksi atau operasi yang dilakukan oleh pengguna.
Atau dengan memberikan uraian langka-langkah yang haris dilakukan oleh peerti
dalam mengunduh atau mengupload suatu file.
5.
Membimbing pengguna melakukan pekerjaan
yang rumit
Merancang sistem atau website yang
sedapat mungkin membuat penggunanya terhindari kesalahan yang serius, namun
apabila penggunanya tetap membuat kesalahan maka sistem dapat mendeteksi
hal tersebut dan memberikan solusi yang
termudah untuk mengatasi kesalahan tersebut.
6.
Penanggulangan Error yang sederhana
Apabila kesalahan terjadi maka sistem
dapat dikembalikan ke aktifitas sebelum kesalah tersebut terjadi (Undo). Dengan adanya rancangan seperti
ini maka kegelisahan dan rasa takut membuat kesalahan pada pengguna dapat di
atasi.dan mendorong eksplorasi yang lebih jauh terhadap interface tersebut
7.
Jadikan Pengguna merasa memegang kendali
Pengguna berpengalaman selalu
menginginkan keikut sertaanya dalam sistem yang mereka pakai dan mengharapkan
sistem memberikan tanggapan atas aksi yang dilakukannya.
8.
Mengurangi penggunaan short- term Memory
Desain website yang baik dapat mengurangi penggunaan
memory jangka pendek yang dimiliki karena sangat terbatas. Maka, tampilan
sistem hendaklah mudah diingat dan sederhana
BAB II
PEMBAHASAN
TINJAUAN WEBSITE
a.
Tampilan Home Page Website SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL
Gambar dibawah ini merupakan tampilan
halaman beranda (Home Page) dari
website SMA
NEGERI 1 JETIS BANTUL. Website ini memiliki rancangan yang
cukup sederhana. Terdiri dari tiga warna dasar yaitu putih ,merah, dan
abu-abu (grey). Dan yang menjadi warna dominan adalah abu-abu dan putih, yang
menjadi warna background dan untuk halaman berikutnya menggunakan background dominan warna putih dan biru. Penggunaan warna dominan ini menimbulkan rasa nyaman bagi
pengunjung
Gambar 1.1

B.
Penerapan Eight Golden Rules of
design Interface
1.
Mempertahankan Konsistensi
Pada website, tidak
konsistensi dapat dilihat saat kita melakukan login (gambar 1.2). 

Namun, ketidak konsistenan juga
ditemukan, yaitu dalam penggunaan bahasa. Pada login yang berbahasa inggris, kalimat dalam tombol Lupa password User dan Dapatkan Account Member menggunakan dua
bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris. (gambar
1.3)
2.
Penggunaan Shortcut
Website ini belum maksimalkan dalam
penggunaan tombol shortcut ataupun
tombol lainnya yang digunakan untuk menyingkat pekerjaan pada sistem. Tidak
ditemukkannya fasilitas makro yang memberikan keterangan ataupun petunjuk
penggunaan website ini
3.
Feedback yang informatif
Pada
website ini sudah memaksimalkan feedback yang
informative, dimana ketika pengunjung
salah dalam menginput data maka akan diterima pesan error ataupun letak
kesalahan penginputan.
Feedback
informatif yang disediakan oleh website ini kurang, contohnya antara
lain ketika penunjuk (pointer)mouse menunjuk pada menu bar
atau isi konten maka akan tidak ada feedback berupa perubahan baik warna font maupun tampilan.
4.
Desain dialog yang terorganisir

Namun hal tersebut berbeda dengan tampilan
halaman website untuk siswa (yang telah login ke system), tampilannya berbeda setelah login kurang
menarik dan tidak terorganisir dengan baik, misalnya yang ditunjukkan oleh
gambar dibawah ini.
5. Membimbing pengguna melakukan
pekerjaan yang rumit
Pada
gambar dibawah ini terdapat tampilan pesan error
setelah user mengisi form Login namun pengguna melakukan login kembali tidak mengetahui kesalahan tersebut terletak dimana. Oleh
karena itu , akan lebih efektif jika disediakan fitur validasi yang dapat
mendeteksi langsung kesalahan yang dilakukan oleh pengguna, tidak semata-mata
hanya sebuah pesan pendek setelah pengguna mengisi form dan terjadinya
kesalahan.
Gambar 1.5

6. Mudah kembali
ketindakan sebelumnya
Pengguna lain tidak mudah mengakses halaman yang diperlukan. Website
ini lebih condong privasi atau hanya bisa di akses siswa atau alumni SMA NEGERI
1 JETIS BANTUL saja. Karena ketika mencari form login,
ataupun untuk mencari form yang
lain tidak bisa di akses.
Apabila
terjadi kesalahan maka system harus mengulang
dari awal. Maka, yang perlu diperhatikan para pengguna
utama yaitu mahasiswa ketika
membuka website
inibenar-benarteliti sehingga meminimalisir
kesalahan yang akan terjadi.
Gambar 1.6

7. Support
internal locus of control
Aturan
yang lebih condong bagaimana kita sebagai user melihat suatu interface yang
dipakai. Maka dalam hal ini, bahwa website ini memiliki tampilan yang
sederhana. Dalam website ini dapat menentukan apa yang ingin dibaca, dapat mengontrol
untuk next maupun back ketahap atau halaman sebelumnya dan
sesudahnya.
Gambar 1.7

8. Mengurangi beban
ingatan jangka pendek
Web
ini menggunakan tampilan yang sangat sederhana, dari bahasa maupun interfacenya karena sebagian besar pengakses
siswa yang mengunjungi web ini akan merasa lebih nyaman dan mudah dalam
mengakses dikarenakan adanya tombol-tombol yg memudahkan pencarian menu pada
tampilan web.

Minggu, 17 Agustus 2014
peluang bisnis
TUGAS
AKHIR LINGKUNGAN BISNIS
KARYA
ILMIAH TENTANG
“PELUANG
BISNIS”
Nama :
HANIS BUDIHARTO
NIM :
13.01.3189
Kelas : 13 D3TI 01
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK
AMIKOM YOGYAKARTA
BAB
I
PENDAHULUAN
Entrepreneur atau yang
lebih sering kita dengar dengan kata “wirausaha” adalah suatu bentuk sikap
mental yang berani mengambil resiko untuk memulai sebuah usaha guna mendapatkan laba.
Setiap
orang mempunyai kesempatan untuk berwirausaha dan menjadi orang yang sukses.
Kita hanya perlu berani mengambil sikap dari mimpi-mimpi tentang keinginan kita
untuk berwirausaha. Tidak perlu dari hal yang sulit, bisa berawal dari hobi
yang kita miliki dan dikembangkan menjadi sebuah usaha untuk mendapatkan laba.
Untuk ber-wirausaha kita harus mempunyai sikap-sikap sebagai berikut :
1. Berpikir
positif.
2. Tidak
mudah menyerah, bahwa sebuah kegagalan adalah ilmu yang berharga untuk meraih
kesuksesan.
3. Berani
mengambil resiko.
4. Peka
terhadap tren atau mode pasar.
5. Manajemen
dan peng-organisasian yang bagus.
6. Kreatifitas.
7. dll.
Ber-wirausaha
akan menimbulkan suatu kepuasan yang tersendiri jika kita berhasil dan sukses
mengembangkan usaha kita, bahkan kita juga bisa mengangkat harkat dan martabat
kita dihadapan orang lain. Membantu mengurangi pengangguran dengan tersedianya
lapangan pekerjaan yang bakal terbuka.
BAB
II
ISI
Banyak orang berkeinginan untuk
menjadi seorang wirausahawan namun takut untuk memulai langkah awal. Hal ini
menjadikan kendala-kendala untuk berwirausaha. Berikut beberapa contoh
kendala-kendala dalam ber-wirausaha :
1. Modal
Semua
orang yang mungkin berpikir bahwa untuk ber-wirausaha kita harus mempunyai
modal yang cukup besar. Coba kita lihat kembali pemikiran kita itu, dalam buku
11 Rahasia Memulai Bisnis Tanpa Uang oleh Prof. Dr. M. Suyanto pendiri
sekaligus ketua STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Salah satu tokoh dalam buku itu adalah
Pak Ali, beliau adalah seorang perantara dalam pembelian tanah yang akan
didirikan kampus STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Hanya bermodal kata, beliau
mendapatkan hasil sebesar Rp. 41.250.000,- dari jual-beli tanah itu.
2. Ide
dan Kreatifitas
Dua
kata ini menjadi momok yang menghantui orang-orang yang tidak atau kurang daya
kreatifitasnya dan susah menemukan ide-ide yang menarik untuk memulai
wirausaha. Dalam buku SMART in ENTREPRENEUR oleh Prof. Dr. M. Suyanto,
dikatakan bahwa untuk memulai sebuah usaha bisa dimulai dari ide-ide sederhana.
Seperti dicontohkan Michael Dell, beliau menjual komputernya tidak melalui
perantara sehingga harga computer itu bisa ditekan.
3. Takut
Gagal
Setiap
orang tidak menginginkan kegagalan atau bangkrut dalam menjalankan usahanya.
Perasaan seperti ini akan menghambat kita untuk memulai sebuah usaha karena
ketakutan akan kegagalan membuat kita takut melangkah kedepan. Contoh bagaimana
kita bisa melawan pemikiran takut gagal. Seorang professor ekonomi dari
Bangladesh yang bernama Muhammad Yunus mendirikan sebuah bank untuk pengrajin
miskin di kota Jobra. Banyak orang bahkan karyawannya yang pesimis kalau bank
tersebut tidak akan bertahan lama, namun
sikap positif dari sang professor menjadikan bank itu justru berkembang pesat
(buku 15 Rahasia Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan oleh M.Suyanto).
4. Bakat
Pemikiran
bahwa seorang pengusaha yang sukses adalah mereka yang mempunyai bakat untuk
ber-wirausaha. Ini adalah pemikiran yang salah, kesuksesan dalam usaha tidak
bergantung pada bakat seseorang karena kesuksesan itu bisa diciptakan dan
dilahirkan dari seseorang yang bahkan tidak memiliki bakat sekalipun! Kita
hanya memerlukan ketekunan dan sikap positif dalam menjalankan usaha.
5. Usia
Kadang
kita tidak menyadari bahwa usia menjadikan kita alasan untuk tidak
ber-wirausaha. Banyak orang menganggap di usia muda sewajarnya kita mencari
pengalaman dengan bekerja kepada orang lain. Sikap pemikiran seperti ini
menjadikan kurangnya pengusaha-pengusaha muda. Kita mengetahui bahwa usia itu
seharusnya tidak menjadikan alasan untuk ber-wirausaha. Seorang Bill Gates
berdikari pada usia 13tahun dan pada usia 19tahun bersama Berry Gordy mendirikan
Microsoft.
Atau
bahkan pada usia yang sudah dibilang tidak produktif lagi akan susah untuk
mendirikan sebuah usaha? Hal ini sangat tidak mendasar dan tidak ada alasan
untuk itu. Banyak pemilik perusahaan yang sukses padahal usianya sudah tua atau
sudah lanjut usia. KFC sebuah perusahaan penyedia makanan siap saji didirikan
oleh Kolonel Sanders pada usianya yang menginjak 80tahun.
Masih
banyak lagi alasan-alasan orang untuk takut untuk memulai sebuah usaha, baik
ketakutan dari diri sendiri ataupun pengaruh dari orang lain.
BAB
III
PENUTUP
Langkah-langkah
menjadi seorang wirausaha.
Berikut
adalah langkah-langkah menjadi seorang pengusaha atau wirausaha yang sukses:
1. Mulailah
ber wirausaha dari mimpi atau imajinasi serta hobi
2. Menyukai
produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Bekerja
keras dan ulet.
4. Pelajari
dasar-dasar dalam ber bisnis.
5. Berani
mengambil resiko untuk gagal.
6. Menerima
kritik dan saran
7. Mencari
relasi atau teman yang banyak.
8. Lakukan
sekarang juga, jangan menunda-nunda.
Allah
SWT tidak akan mengubah suatu kaum jika kaum itu tidak mau mengubahnya
sendiri!!
REFERENSI
1. 11
Rahasia Memulai Bisnis Tanpa Uang, M Suyanto, penerbit Andi, Jogjakarta, 2005
2. Smart
in Entrepreneur, M Suyanto, penerbit Andi, Jogjakarta, 2004
3. 15
Rahasia Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan, M Suyanto, penerbit Andi,
Jogjakarta, 2006
Jumat, 06 Juni 2014
laporan Remastering
LAPORAN
REMASTERING SISTEM OPERASI
LINUX45
disusun
oleh
Fandhu
Prihastantyo 13.01.3171
Hanis
Budiharto 13.01.3189
Sudono
13.01.3237
D3TI-01
JURUSAN
TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2014
i
Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Operasi. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak
sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang
tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
Membuat
Remastering linux ubuntu, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan
berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Yogyakarta, Juni 2014
Penulis
ii
DAFTAR
ISI
Judul.......................................................................................................................... i
Kata pengantar......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................................. 1
Latar Belakang.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
Rancangan linux45 ......................................................................................... 3
Rancangan linux45 ......................................................................................... 3
BAB III ISI
Langkah – langkah Remastering Linux............................................................ 4
Langkah – langkah Remastering Linux............................................................ 4
...... Hasil
Remastering............................................................................................. 8
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................... 9
Saran................................................................................................................. 9
Kesimpulan....................................................................................................... 9
Saran................................................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Remastering adalah suatu proses mengubah perangkat
lunak untuk distribusi pribadi atau penggunaannya “off-label” (distribusi yang
sering tergantung pada legalitas hokum yang terlibat).
Remastersys
adalah tool yang dapat digunakan untuk mengatur beberapa hal untuk melakukan
remastering. Remastering dapat melakukan beberapa hal, yaitu :
·
Membuat full backup termasuk personal
data untuk livecd / dvd yang dapat dibawa atau diinstall.
·
Membuat copy yang dapat dishare dengan
teman, yang tidak ada data personal didalamnya.
·
Membangun master iso dari system operasi
yang telah diinstall.
·
Mengatur costumize distro yang akan
dibangun.
·
Mengubah grub image.
·
Mengubah splash screen.
LINUX45
Linux45
adalah tema dari remastering yang kami buat dengan dasar penggunaan ditujukan
untuk pendidikan SD. Nama dari linux45 sendiri terinspirasi dari tahun
kemerdekaan Republik Indonesia yaitu tahun 1945. Hal ini bertujuan
memperkenalkan dan mengingatkan kembali tentang perjuangan para pahlawan untuk
memperoleh kemerdekaan. Dengan pesan yang disampaikan oleh sang proklamator
“JASMERAH” jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Jadi tujuan penggunaan tema
remastering kelompok kami adalah untuk menanamkan jiwa kenegaraan dan
nasionalisme usia dini.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Rancangan
LINUX45
Pada
kesempatan kali ini kami melakukan remastering linux Ubuntu dengan mengubah
beberapa aplikasi dan menambahkan aplikasi baru, diantaranya :
·
Background
Menggunakan gnome shell
file ditaruh pada /usr/share/background
Dan untuk script
terletak di /usr/share/gnome-background-properties
·
Mengganti icon
/usr/share/icons
·
Mengganti login screen
$gksu –u gdm
dbus-launch gnome-appearance-properties
·
Mengganti Plymouth
$ sudo
update-alternatives—config default.plymouth
Lalu ketik nomor Plymouth
yang tersedia, setelah itu ketik
$sudo update-initramfs
–u
·
Mengganti nama os
Ubah pada file
lsb.realease.issue dan issue.net
Semua terletak di /etc
·
Membangun file iso
Buka remastersys, pilih
“make distributable copy to share with
friend”
BAB
III
ISI
1. Langkah-langkah
Remastering
Berikut
adalah langkah-langkah dalam pembuatan
Remastering linux :
Ø Update
linux
Buka terminal lalu
ketikan ;
$ sudo apt- get update

Gambar Update linux
Ø Upgrade
linux
Buka terminal lalu
ketikan ;
$ sudo apt –get upgrade

Gambar Upgrade linux
Ø Install
Remastersys
Ketikan ;
$ sudo su
Masukan password
Masukkan repository
remastersysnya;
$ sudo gedit
/etc/apt/sources.list
Maka akan muncul daftar
link repository dan masukkan.

Gambar repository
Setelah itu, Save lalu
exit..
Ketikan di terminal ;
$ sudo apt –get update
$ sudo apt –get install
remastersys

Gambar hasil install
Remastersys
Ø Install
Ubuntu tweak
Ketikan pada terminal ;
$ add-apt-repository
ppa: tualatrix/ppa
$ apt –get update
$ apt-get install
ubuntu-tweak

Gambar hasil install
Ubuntu tweak
Ø Install
tema malyys
Ketikan di terminal ;
$ sudo
add-apt-repository ppa:noobslab/malys-themes
$ sudo apt-get update
$ sudo apt-get install
malys-future

Gambar proses install tema malys
Ø Install
Plymouth
Copy hasil download ke
/lib/Plymouth/themes/
Buka terminal ketikan ;
$sudo update-alternatives—install
/lib/Plymouth/themes/default.plymouth/default.plymouth/lib/Plymouth/themes/MIB-Kubuntu/MIB-Kubuntu.plymouth
100
$ sudo update-alternatives—config
default.plymouth
$ sudo update-initramfs –u

Gambar hasil install
Plymouth
Ø Membuat
ISO
Ketikan di terminal ;
$ sudo nautilus
Masuk kedalam file
system /home/username (pertama show
hidden terlebih dahulu ctrl+h)
Copy .gconf dan .config
Lalu buka /etc/skel
directory lalu pastekan ke dalam folder tersebut.

Gambar ISO
Ø Hasil
akhir

Gambar akhir
Hasil
dari apa yang telah kami kerjakan dalam proses remastering diatas adalah
terbentuknya sebuah system operasi dengan nama LINUX45. Dengan beberapa
aplikasi tambahan dan beberapa perubahan tampilan yang membuat orang lebih
nyaman dalam pemakaiannya.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari
apa yang telah kami praktikan dalam
pembuatan remastering linux Ubuntu ini kami dapat menyimpulkan bahwa, dalam
pembuatan remastering membutuhkan koneksi internet yang cukup besar atau
kencang. Agar saat penginstalan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan dalam
remastering tidak lambat. Dalam pembuatan membutuhkan ketelitian dan kesabaran
serta kreatif dalam membangub sebuah distro. Karena dalam pembuatan remastering
ini kita akan menemukan berbagai hambatan yang cukup menguras tenaga dan
pikiran.
SARAN
Langganan:
Postingan (Atom)