Sabtu, 02 Mei 2015

Senin, 05 Januari 2015

TUGAS HUMAN COMPUTER INTERACTION

TINJAUAN PENERAPAN EIGHT GOLDEN RULES OF DESAIN INTERFACE PADA WEB SITE
SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL


Disusun oleh :

Reza Wahyu Firmansyah     13.01.3216
Rochmad Shantoso               13.01.3224
Hanis Budiharto                    13.01.3189
 Ananta Bala Saputra            13.01.3227
Yudi Adrianto                        13.01.3183





STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam mendesain sebuah website, seorang web desainer harus mengetahui beberapa hal sebagai berikut (1) Recognize Diversity,(2) Eight Golden Rules of interface design, dan (3) Prevent Error. Namun dalam hal ini, kami membahas tentang eight golden rules of design interface.
Menurut Schneiderman (1998), dalam merancang user interface yang baik  perlu memperhatikan delapan aturan emas (Eight Golden Rules of Desain Interface) yaitu sebagai berikut :
1.             Mempertahankan konsisten
Desain halaman website dengan mempertahankan konsistensi akan memberikan kemudahan kepada penggunanya. Yang dimaksud dengan kosistensi disini adalah konsisten dalam rangkaian aksinya misalnya dalam penggunaan jenis huruf (font), wana, simbol, bahasa harus sama atau tidak mengalamai perubahan makna di seluruh bagian program agar pengguna dapat mengetahi apa yang di lakukan secara intuisi karena sudah melihat situasi yang sama pada antar muka kita sebelumnya.
2.             Penggunaan Shortcut bagi pengguna
Ketika frekuensi interaksi penggunaan sistem meningkat, maka user menginginkan suatu cara atau jalan yang tercepatuntuk melakukan hal-hal tertentu atau bahkan masuk ke bagian lainnya tanpa perlu melalui bagian-bagian yang biasa dilewati. Maka penggunaan perintah shortcut, hidden command, macro faciliiessangat diperlukan. Oleh karena itu, program harus menyediakan tombol-tombol shortcut tersebut sehingga mempercepat aktivitas user.
3.             Memberikan feedback yang informatif
Setiap operasi yang dilakukan oleh pengguna dalam system harus ada umpan balik (feedback) dari sistem, sehingga tidak membingungkan pengguna. Contoh ketika pengguna melakukan login, maka akan ada dua statement yang dapat diberikan oleh sistem yaitu Login Gagal karena password atau user name yang dimasukkan salah, dan sebagainya.
4.             Disain Dialog yang terorganisir
Dalam merancang sebuah website, buatlah rancangan yang terorganisir dalam sebuah group. Serta memberikan umpan balik yang informative untuk setiap aksi atau operasi yang dilakukan oleh pengguna. Atau dengan memberikan uraian langka-langkah yang haris dilakukan oleh peerti dalam mengunduh atau mengupload suatu file.
5.             Membimbing pengguna melakukan pekerjaan yang rumit
Merancang sistem atau website yang sedapat mungkin membuat penggunanya terhindari kesalahan yang serius, namun apabila penggunanya tetap membuat kesalahan maka sistem dapat mendeteksi hal tersebut  dan memberikan solusi yang termudah untuk mengatasi kesalahan tersebut.
6.             Penanggulangan Error yang sederhana
Apabila kesalahan terjadi maka sistem dapat dikembalikan ke aktifitas sebelum kesalah tersebut terjadi (Undo). Dengan adanya rancangan seperti ini maka kegelisahan dan rasa takut membuat kesalahan pada pengguna dapat di atasi.dan mendorong eksplorasi yang lebih jauh terhadap interface tersebut
7.             Jadikan Pengguna merasa memegang kendali
Pengguna berpengalaman selalu menginginkan keikut sertaanya dalam sistem yang mereka pakai dan mengharapkan sistem memberikan tanggapan atas aksi yang dilakukannya.
8.             Mengurangi penggunaan short- term Memory
Desain website yang baik dapat mengurangi penggunaan memory jangka pendek yang dimiliki karena sangat terbatas. Maka, tampilan sistem hendaklah mudah diingat dan sederhana



BAB II
PEMBAHASAN TINJAUAN WEBSITE

a.      Tampilan Home Page Website SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL
Gambar dibawah ini merupakan tampilan halaman beranda (Home Page) dari website SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL. Website ini memiliki rancangan yang cukup sederhana. Terdiri dari tiga warna dasar yaitu putih ,merah, dan abu-abu (grey). Dan yang menjadi warna dominan adalah abu-abu dan putih, yang menjadi warna background dan untuk halaman berikutnya menggunakan  background dominan warna putih dan biru. Penggunaan warna dominan ini menimbulkan rasa nyaman bagi pengunjung
Gambar 1.1
Description: E:\New folder\tugas imk\gb1.1.PNG




B.     Penerapan Eight Golden Rules of design Interface
1.      Mempertahankan Konsistensi
Pada website, tidak konsistensi dapat dilihat saat kita melakukan login (gambar 1.2). Description: E:\New folder\tugas imk\gb1.2.png
Namun, ketidak konsistenan juga ditemukan, yaitu dalam penggunaan bahasa. Pada login yang berbahasa inggris, kalimat dalam tombol Lupa password User dan Dapatkan Account Member menggunakan dua bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris. (gambar 1.3)




2.      Penggunaan Shortcut
Website ini belum maksimalkan dalam penggunaan tombol shortcut ataupun tombol lainnya yang digunakan untuk menyingkat pekerjaan pada sistem. Tidak ditemukkannya fasilitas makro yang memberikan keterangan ataupun petunjuk penggunaan website ini
3.      Feedback yang informatif
Pada website ini sudah memaksimalkan feedback yang informative, dimana ketika pengunjung salah dalam menginput data maka akan diterima pesan error ataupun letak kesalahan penginputan.
 Feedback informatif yang disediakan oleh website ini kurang, contohnya antara lain  ketika penunjuk (pointer)mouse menunjuk pada menu bar atau isi konten maka akan  tidak ada feedback berupa perubahan baik warna font maupun tampilan.
4.      Desain dialog yang terorganisir
Description: E:\New folder\tugas imk\gb1.3.pngWebsite ini memiliki desain yang sangat sederhana, sehingga infomasi yang ingin disampaikan pun terorganisir dengan baik hal ini dapat dilihat dari halaman beranda (homepage) websitenya. Contohnya kolom berita terbaru, gallery poto terbaru, info sekolah, kalender dan agenda sekolah.
Namun hal tersebut berbeda dengan tampilan halaman website untuk siswa (yang telah login ke system), tampilannya berbeda setelah login kurang menarik dan tidak terorganisir dengan baik, misalnya yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.



5.      Membimbing pengguna melakukan pekerjaan yang rumit
Pada gambar dibawah ini terdapat tampilan pesan error setelah user mengisi form Login  namun pengguna melakukan login kembali tidak mengetahui kesalahan tersebut terletak dimana. Oleh karena itu , akan lebih efektif  jika disediakan fitur validasi yang dapat mendeteksi langsung kesalahan yang dilakukan oleh pengguna, tidak semata-mata hanya sebuah pesan pendek setelah pengguna mengisi form dan terjadinya kesalahan.
Gambar 1.5
Description: E:\New folder\tugas imk\gb1.5.png
6.      Mudah kembali ketindakan sebelumnya
Pengguna lain tidak mudah mengakses halaman yang diperlukan. Website ini lebih condong privasi atau hanya bisa di akses siswa atau alumni SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL saja. Karena ketika mencari form login, ataupun untuk mencari form yang lain tidak bisa di akses.
Apabila terjadi kesalahan maka  system harus mengulang dari awal. Maka, yang perlu diperhatikan para pengguna utama yaitu mahasiswa ketika membuka  website inibenar-benarteliti sehingga  meminimalisir kesalahan yang akan terjadi.

Gambar 1.6
Description: E:\New folder\tugas imk\gb1.6.PNG

7.      Support internal locus of control
Aturan yang lebih condong bagaimana kita sebagai user melihat suatu interface yang dipakai. Maka dalam hal ini, bahwa website ini memiliki tampilan yang sederhana. Dalam website ini dapat menentukan apa yang ingin dibaca, dapat mengontrol untuk next maupun back ketahap atau halaman sebelumnya dan sesudahnya.






Gambar 1.7
Description: E:\New folder\tugas imk\gb1.7.PNG

8.      Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Web ini menggunakan tampilan yang sangat sederhana, dari bahasa maupun interfacenya karena sebagian besar pengakses siswa yang mengunjungi web ini akan merasa lebih nyaman dan mudah dalam mengakses dikarenakan adanya tombol-tombol yg memudahkan pencarian menu pada tampilan web.
Description: E:\New folder\tugas imk\gbr 1.8.PNG